"Indonesia selalu mendukung upaya perdamaian di berbagai pelosok dunia. Terkait pengiriman peace keeper, Indonesia selalu melakukan hal tersebut dalam rangka payung PBB," ungkap Arrmanatha kepada para wartawan di Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta, Jumat (8/4/2016).
Ia menambahkan apapun yang dilakukan Indonesia selalu dalam kerangka PBB. "Bila ada keinginan dari suatu negara untuk pengiriman di kawasannya harus melalui mekanisme di PBB," lanjutnya.
Dubes Karayev meminta dukungan Indonesia dan dunia internasional untuk menjadi peace keeper untuk polemik Azerbaijan dan Armenia.
"Saya percaya Indonesia bisa menjadi peacekeepers. Indonesia sudah sangat berpengalaman dalam menjadi penengah di dalam masalah dua negara," kata Dubes Karayev.
Sejarah menyakitkan dialami bangsa Azerbaijan pada saat awal kemerdekaannya pada 1992. Azerbaijan menghadapi agresi dari negara tetangganya, Armenia.
Armenia menggunakan tentara Uni Soviet untuk menduduki 20 persen wilayah Azerbaijan termasuk yang sekarang sedang dikuasai, Nagorny Karabakh.
Perang antara Armenia dan Azerbaijan pun kembali berkobar pada 2 April kemarin dan menewaskan sekitar 30 tentara Azerbaijan juga tentara Armenia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
