"PM Abbott memang mengundang secara langsung Presiden untuk hadir di (pertemuan) G20. Ya beliau menjawab dengan diplomatis, karena susunan kabinetnya belum ada," ujar Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, saat dihubungi Metrotvnews.com, Selasa (21/10/2014).
"Tetapi beliau (Jokowi) mungkin akan datang. Pertemuan G20 pada dasarnya memang penting. Dalam G20 itu, berisi total 85% GDP dunia," jelasnya.
Meski belum ada kejelasan kehadiran Jokowi di G20, PM Australia Tony Abbott yakin akan masa depan hubungan kedua negara.
Ketika menerima Abbott, usai pelantikan, Jokowi mendorong komunikasi yang lebih terbuka dengan Australia.
Abbott pun mengaku bersemangat ingin memperkuat hubungan RI-Australia di masa depan. Khususnya setelah Indonesia dan Australia sempat terlibat friksi terkait masalah kapal imigran berat dan tindak mata-mata yang dilakukan oleh intel Negeri Kangguru terhadap mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
