Jokowi akan diterima oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dengan sambutan resmi, diikuti dengan pertemuan bilateral dan jamuan resmi. Pada Jumat 9 Agustus, Jokowi dan Mahathir akan salat Jumat bersama.
“TKI itu bukan hanya masalah Indonesia tetapi dua negara. Malaysia berkepentingan mendapatkan TKI yang mumpuni dan Indonesia juga berkepentingan mengirim TKI yang legal,” kata Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri RI Denny Abdi, di Jakarta, Selasa 6 Agustus 2019.
Denny menambahkan, para TKI yang masuk ke Malaysia ini menjadi tantangan dua negara, termasuk batas dua negara yang sangat panjang dan luas.
“Jadi, memberantas TKI ilegal itu juga penting. Isu ini terus berjalan dan terus dibahas kedua belah pihak,” ucap dia.
Selain itu, soal akses pendidikan bagi anak-anak TKI di Malaysia juga akan dibahas utamanya pembangunan Community Learning Center (CLC).
Sementara ini, sudah ada CLC yang berjumlah lebih dari 200 unit di Tawau, Sabah, Sibu, Bintulu dan Miri, Sarawak. Lewat KBRI Kuala Lumpur, permintaan izin terkait tanah bangunan terus diusahakan ke Malaysia.
Jokowi dan Mahathir juga akan membahas kemajuan negosiasi perbatasan darat dan laut dua negara. Isu-isu lainnya seperti juga akan dibahas seperti forum konsultasi tahunan dua negara.
Kunjungan Jokowi ini merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Mahathir usai dilantik pada Mei 2018 lalu, yang menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjunginya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
