medcom.id, Jakarta: Pihak berwenang Turki menahan 16 warga negara Indonesia (WNI) di Kota Gaziantep. Tetapi tidak diketahui apa dasar penahanan 16 WNI tersebut.
Sebelumnya disebutkan bahwa 16 WNI tersebut bermaksud untuk menyeberang ke Suriah. Sementara pihak Turki sendiri mengakui bahwa jalur yang dilintasi 16 WNI tersebut biasa digunakan untuk warga asing masuk ke Suriah dan bergabung dengan kelompok militan ISIS.
"Itu yang harus kita lihat apakah mereka ditahan karena menyalahi aturan atau melakukan pelanggaran di Turki," ujar Juru Bicara Kemenlu RI Arrmanatha Nasir, di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (13/3/2015).
"(Jika trbukti) Nanti itu yang harus kita lihat dan harus kita bahas dengan pihak keamanan Turki," lanjutnya.
Turki menyebutkan ada 16 WNI yang ditahan di Kota Gaziantep. Ternyata 16 WNI yang di Gaziantep, bukanlah yang berasal dari rombongan yang berangkat melalui jasa biro wisata Smailing Tour yang hilang pada 24 Februari 2015 lalu.
16 WNI yang masih hilang hingga kini, merupakan bagian dari rombongan dari 25 WNI yang ke Turki bersama Smailing Tour. Kemudian, sembilan WNI dari 25 yang pergi bersama pulang ke Jakarta, 4 Maret 2015.
Kemenlu bersama dengan BIN, BNPT dan Polri melakukan rapat koordinasi mengenai nasib WNI yang ditahan di Gaziantep. Bersama unsur keamanan RI tersebut, Kemenlu sudah mengirim tim untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dan memutuskan tindakan yang akan diambil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
