“Indonesia mendukung penuh proses perdamaian Afghanistan. Indonesia juga menyatakan kesiapan untuk berkontribusi bagi perdamaian Afghanistan,” kata Menlu Retno di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat 15 Maret 2019.
Berbagai kemajuan dibahas kedua menlu. Dari perspektif Indonesia, lanjut dia, ada tiga hal di mana Indonesia dapat berkontribusi yaitu trust building, peace building and state building, dan keterlibatan internasional dalam konteks Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Pertama, trust building sangat penting untuk proses perdamaian. Contohnya, Indonesia telah menjadi tuan rumah pertemuan ulama Afghanistan-Pakistan, tahun lalu. Indonesia siap memfasilitasi segala dialog perdamaian,” ucap Menlu Retno.
Dalam peace dan state building, Indonesia siap untuk menawarkan berbagai macam capacity building di Kabul. Sementara di PBB, Indonesia akan terus menyuarakan pentingnya proses perdamaian bagi Afghanistan.
“Lewat pertemuan ini, saya tegaskan lagi dukungan penuh Indonesia bagi perdamaian Afghanistan. Pemerintah dan rakyat Indonesia sangat ingin melihat Afghanistan bebas dari konflik,” ungkap Menlu Retno.
Hubungan Indonesia dan Afghanistan makin erat setelah kunjungan Presiden Ashraf Ghani ke Indonesia pada 2017 dibalas dengan kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Kabul pada awal tahun 2018.
Tak sampai satu bulan, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengunjungi Afghanistan pada Februari 2018. Dari situ, terlihat komitmen Indonesia terhadap perdamaian di Afghanistan.
Berbicara soal hubungan bilateral antar kedua negara, Menlu Retno dan Menlu Rabbani sepakat untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi.
Selain itu, Indonesia juga meminta dukungan Afghanistan bagi pencalonan Indonesia menjadi anggota Dewan HAM PBB yang pemilihannya akan digelar pada Oktober tahun ini di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
