medcom.id, Jakarta: Tim keamanan dari Indonesia diketahui sudah menyambangi Turki. Kepergian mereka untuk mengurus 16 orang WNI yang hilang dan 16 lain yang ditangkap.
Namun, jauh lebih itu tengah dibahas oleh kedua negara antisipasi agar tak ada lagi WNI yang masuk ke Suriah lewat Turki.
"Kerja sama ke depannya apa yang bisa dilakukan sehingga apabila ada kejadian seperti ini lagi bisa ditangani lebih cepat ataupun malah bisa dicegah," kata Jubir Kemlu RI Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers di Kantor Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2015).
Tata mengatakan, sampai saat ini ke-16 WNI yang ditangkap memang belum dipulangkan. Hal ini karena ada proses sendiri dari keamanan Turki.
"Sebab, apa yang dilakukan oleh ke-16 WNI adalah kejadian spesial. Di mana mereka mencoba melakukan kegiatan di tempat yang tidak boleh dilakukan.
"Jadi mereka melakukan proses sendiri. Keamanan kita sudah bertemu dengan pihak-pihak keamanan di Turki dan sekali lagi mereka ke sana bukan hanya untuk 16 wni yang ditahan," pungkas dia.
Diketahui, 16 WNI hilang di Turki pada 24 Februari 2015. Mereka memisahkan diri dari rombongan tur, diduga kuat mereka sengaja melakukan itu untuk menyeberang ke Suriah.
Sementara itu, ada laporan lain yang menyebutkan 16 WNI ditangkap di Turki. Namun, WNI yang ditangkap berbeda dengan yang hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
