Pria yang berkewarganegaraan Oman itu, didiagnosis MERS pekan lalu. Kondisi itu membuat sekitar 80 orang yang bepergian bersamanya dimonitor.
"Jika pasien dipastikan negatif terinfeksi MERS, maka dia akan terhindar dari bahaya," ujar Rajatanavin, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (23/6/2015).
Dikabarkan, pria itu datang ke Bangkok untuk berobat karena kondisi jantungnya yang lemah. Namun di saat pemeriksaan, pasien itu justru diketahui diduga diterinfeksi MERS.
Selama di Bangkok pasien ini dipindahkan dari Bumrungrad International Hospital ke Bamrasnaradura Infectious Diseases Institute, di Provinsi Nonthaburi. Pemindahan dilakukan agar penyakitnya bisa terkonsentrasi.
Tiga dari anggota keluarga pria itu juga ditempatkan di ruang isolasi di institut tersebut. Kondisi mereka tengah diawasi untuk mencegah kemungkinan terinfeksi MERS.
Kasus MERS di Asia pertama kali dilaporkan di Korea Selatan (Korsel). Tiga kasus terbaru dilaporkan pada Selasa (23/6/2015), menjadikan total kasus MERS di Negeri Gingseng kini mencapai 175.
Dua dari tiga pasien baru terinfeksi virus di dua rumah sakit berbeda di Seoul, termasuk Pusat Medis Samsung, yang dianggap sebagai pusat penyebaran wabah. Kasus ketiga adalah seorang anggota keluarga dari pasien lainnya.
Sementara itu menurut laporan kantor berita Yonhap, wanita 39 tahun yang sembuh dari MERS melahirkan seorang bayi di Pusat Medis Samsung.
Dari 175 kasus MERS di Korsel, 27 di antaranya meninggal dunia dan 54 sembuh. Saat ini 94 pasien MERS masih dirawat intensif, dan 16 dari mereka kritis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
