Diskusi Langsung Menlu dengan Pengungsi Rohingya di Bangladesh

medcom.id, Cox's Bazar: Sekitar puluhan ribu pengungsi Rohingya berada di Bangladesh saat ini. Mereka ditampung di penampungan yang berada Kutupalong, Cox's Bazar.

 

"Kondisi para pengungsi cukup memprihatinkan, masyarakat internasional harus dapat lakukan lebih untuk membantu para pengungsi," demikian disampaikan Menlu RI di Ukhiya, Cox’s Bazar, Bangladesh usai mengunjungi tempat penampungan Kutupalong, Selasa (20/12/2016).

 

Kunjungan Menlu Retno ke tempat pengungsi Kutupalong bertujuan untuk melihat langsung situasi dan kondisi para pengungsi Muslim di perbatasan Bangadesh dan Myanmar. Hingga saat ini Menlu Retno merupakan Menlu pertama yang mengunjungi tempat penampungan tersebut sejak meningkatnya ketegangan di Rakhine State, 9 Oktober lalu. 
 

Kunjungan Menlu Retno Marsudi ke tempat pengungsi Rohingya di Bangladesh (Foto: Kemenlu RI).
 

 

Saat berada di tempat pengungsian, mantan Dubes RI untuk Norwegia itu mendengarkan berbagai cerita langsung dari para pengungsi mengenai pengalaman dan perjalanan mereka sehingga sampai di tempat pengungsian tersebut Menlu Retno juga melakukan peninjauan ke tempat-tempat tinggal sementara dan tempat ibadah para pengungsi yang jumlahnya mencapai sekitar 19 ribu orang di dalam tempat penampungan. 

 

"Dari cerita dan pengalaman para pengungsi, terlihat kompleksitas permasalahan di Rakhine State. Namun demikian, apapun penyebab mereka hadir di camp Kutupalong, mereka hidup dengan kondisi yang sangat minim, dan sebagai sesama manusia kita harus berupaya lebih keras lagi untuk membantu mereka," tutur Menlu Retno, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, yang diterima Metrotvnews.com.

Menlu Retno berinteraksi dengan pengungsi (Foto: Kemenlu RI).
 
 

Menlu perempuan pertama Indonesia itu juga menyampaikan bahwa keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia  baik dari Pemerintah Bangladesh, UNHCR, IOM dan Negara  lainnya yang membantu telah menjadi tantangan untuk memenuhi kepbutuhan para pengungsi.

 

"Penyelesaian masalah pengungsi harus dilakukan di negara asal. Untuk itu langkah yang sedang dilakukan Pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan permasalahan secara inklusif di Rakhine State perlu untuk terus didukung," tegas Menlu. 

 

Kepada Menlu Bangladesh, Menlu Retno kembali menekankan pentingnya hubungan, komunikasi dan koordinasi yang baik antara Bangladesh dan Myanmar, dalam mengatasi masalah pengungsi di perbatasan.

(FJR)