Selain itu Dubes Abegebriel melakukan perkenalan dengan Wakil Tetap Turki untuk OKI, Salih Mutlu Sen, dan Wakil Tetap Mesir untuk OKI Hatem Abdul Kadir bertempat di masing-masing Kantor Watap Turki dan Mesir di Jeddah.
Pada Pertemuan dengan Wakil Tetap (Watap Turki), antara lain dibahas berbagai hal yang menjadi perhatian bersama, khususnya terkait persiapan penyelenggaraan KTT OKI di Istanbul, serta kesiapan Indonesia untuk berpartisipasi pada KTT tersebut. Watap Turki juga menyampaikan bahwa pada prinsipnya Turki mendukung berbagai usulan yang disampaikan Indonesia, termasuk posisi Turki untuk mendukung usulan Indonesia terkait pembentukan Contact Group on Peace and Conflict Resolution(CGPCR), sebuah 'Jama’ah Diplomatik' yang akan fokus menyuarakan isu-isu perdamaian dan skema penyelesain konflik-konflik di dunia Internasional.
Sedangkan pada pertemuan dengan Watap Mesir, Dubes Hatem antara lain menyampaikan apresiasi tinggi Mesir atas keberhasilan penyelenggaraan KTT Luar Biasa OKI di Jakarta pada 6-7 Maret 2016, serta memuji peran aktif Indonesia sebagai tuan rumah dalam menyukseskan KTT LB tersebut. Watap Mesir juga menggaris bawahi pentingnya Indonesia dalam kerangka OKI dan akan terus menjalin hubungan erat dengan Indonesia dalam pembahasan berbagai isu di OKI.
Menanggapi hal tersebut, Dubes Maftuh menyampaikan terima kasih atas sambutan dan perkenalan dengan Dubes Hatem seraya menegaskan kembali kesiapan Indonesia untuk terus menjalin hubungan erat dan kerja sama dengan Mesir.
Paralel dengan serangkaian upaya untuk menggalang dukungan dengan Mesir dan Turki, pendekatan dengan sejumlah Wakil Tetap OKI dari kawasan Afrika juga terus diintensifkan.
Selain Ghana yang telah mendukung sepenuhnya gagasan Indonesia, Dubes Maftuh Abegebriel juga menggunakan kedekatan hubungan personal dengan Dubes Tanzania Hemedi Iddi Mgaza untuk semakin memantabkan dukungan terhadap usulan Indonesia. Wakil Tetap Tanzania untuk OKI yang juga pernah mengenyam pendidikan pasca sarjana di Fisipol, UGM Yogyakarta dan sangat dekat dengan budaya Indonesia, bahkan tetap fasih berbahasa Indonesia.
Dubes Mgaza pun menyambut baik gagasan dan langkah nyata Wakil Tetap Indonesia untuk menggulirkan diplomasi perdamaian melalui pembentukan contact group. Dalam canda diplomatiknya, Dubes Maftuh sering melontarkan idiom-idiom segar dengan Dubes Tanzania utk OKI, Iddi; "We are THE POKJA” kita adalah POKJA(kelompok Jogja), sebuah joke untuk menambah keakraban dan kedekatan dalam berdiplomasi.
Pertemuan informal dengan Dubes Tanzania dilakukan di Madain Salih, sebuah situs tua 400 km utara Kota Madinah ketika semua Dubes asing di Arab Saudi mendapatkan fasilitas pesawat khusus Kerajaan untuk berkunjung ke destinasi situs yang disebut Al-Quran terkait dengan sejarah kaum Tsamud. Situs ini sejak 2008 dicatat oleh UNESCO sebagai World Heritage Site.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
