Di antara korban tewas terdapat 21 petugas pemadam kebakaran. Sementara 721 orang lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.
"Kami belum bisa menentukan bahan kimia apa yang memicu terjadinya ledakan di gudang itu," ujar Pengawas Keselamatan Kerja Tianjin, Gao Huaiyou, seperti dikutip Reuters, Jumat (14/8/2015).
"Perbedaan antara manajemen perusahaan dan catatan bea cukai menjadi alasan kesulitan untuk melacak jenis bahan kimia ini," lanjutnya.
Gao menambahkan pekerja keamanan saat ini terus bekerja keras untuk memeriksa informasi yang mereka miliki. Menurutnya kargo yang berada di gudang biasanya disimpan tidak boleh lebih dari 40 hari sebelumnya akhirnya didistribusi ke tempat lain.
Tianjin Dongjiang Port Ruihai International Logistics Co. Ltd yang mengoperasikan gudang tersebut, memiliki lisensi untuk menyimpan bahan kimia berbahaya. Meskipun memiliki izin, pada 2014 lalu perusahaan pernah melakukan pelanggaran dalam sistem penyimpanannya.
Presiden Tiongkok Xi Jinping menegaskan, "Siapa pun yang terlibat dalam insiden ini harus dihukum berat".
Dahsyatnya ledakan dari gudang di pelabuan terbesar ke sepuluh di dunia itu, dapat dilihat dari satelit di luar angkasa. Bahkan guncangan ledakan terdeteksi di sensor gempa bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
