Menlu Retno Marsudi dalam pertemuan FEALAC di Kosta Rika (Foto: Dok. Kemlu)
Menlu Retno Marsudi dalam pertemuan FEALAC di Kosta Rika (Foto: Dok. Kemlu)

RI-El Salvador Sepakati Bebas Visa Diplomatik dan Dinas

Fajar Nugraha • 23 Agustus 2015 19:34
medcom.id, San Jose: Pemerintah Indonesia dan El Salvador menyepakati Perjanjian Bebas Visa pemegang paspor diplomatik dan dinas untuk lebih mendorong kerja sama kedua negara.
 
Perjanjian tersebut ditandatangani Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi bersama Menteri Luar Negeri El Salvador, Hugo Roger Martinez Bonilla di San Jose, Kosta Rika. Kesepakatan diraih di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Forum Kerja sama Asia Timur dan Amerika Latin (Forum for East Asia-Latin America Cooperation/FEALAC) pada 21 Agustus 2015, di San Jose, Kosta Rika.
 
Menlu RI yang memprioritaskan diplomasi ekonomi Indonesia dalam setiap forum pertemuan, mengatakan
"Penandatanganan akan mendorong saling kunjung kedua negara yang pada akhirnya dapat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi," ujar Menlu Retno Marsudi, dalam keterangan tertulis Kemenlu RI, yang diterima Metrotvnews.com, Minggu (23/8/2015).
 
Sebelumnya sudah ditandatangani MOU Pembentukan Forum Konsultasi Bilateral RI-El Salvador pada 2013.

Menlu El Salvador menyatakan optimis terhadap masa depan hubungan bilateral kedua negara. El Salvador– Indonesia baru membuka hubungan diplomatik pada September 2011, dan dalam waktu empat tahun kedua negara telah memiliki dua perjanjian yang signifikan dalam mendorong peningkatan hubungan bilateral.
 
"Saya yakin akan masa depan hubungan bilateral kedua negara semakin meningkat di berbagai bidang," tutur Menlu Hugo Martinez.
 
Kedua negara sepakat untuk mengadakan pertemuan konsultasi bilateral pertama pada akhir 2015 atau awal tahun 2016. Pertemuan ini akan membahas implementasi kerjasama bilateral dengan fokus pada peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan, perhubungan, pendidikan, penanggulangan kejahatan lintas dan penanggulangan bencana alam.
 
El Salvador merupakan ekonomi terbesar ketiga di Amerika Tengah yang menerapkan kebijakan ekonomi terbuka untuk pasar luar negeri dan menggunakan dolar Amerika Serikat sebagai mata uang resmi. El Salvador menempati rangking ke-12 di Amerika Latin dan peringkat keempat Amerika Tengah dalam Human Development Index.
 
Trend perdagangan bilateral 2010-2014 meningkat sebesar 24 persen per tahun. Terjadi penurunan total perdagangan bilateral pada 2014 hanya mencapai USD 12,25 juta, di bandingkan pada 2013 yang mencapai USD65,7 juta.
 
Ekspor Utama Indonesia ke El Salvador, kertas, produk manufaktur, karet dan turunannya, kendaraan, produk kimia, kapas, kerajinan tangan, pewarna, sabun, alas kaki, produk elektronik dan alat listrik, mainan. Sedangkan impor RI mencakup gula, tembakau, gum dan benang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan