Kelompok pendukung Voice 370 mendesak adanya bukti konklusif, bahwa flaperon itu berasal dari pesawat Malaysia Airlines MH370.
Sebelumnya PM Malaysia Najib Razak mengumumkan bahwa flaperon itu berasal dari pesawat Boeing 777 milik MH370. Namun penyelidik Prancis menyebutkan bahwa puing itu baru berpotensi berasal dari MH370.
"Setelah satu minggu, ahli lain tidak memiliki kata sepakat dengan pengumuman Malaysia," ujar pernyataan Voice 370, seperti dikutip Guardian, Rabu (12/8/2015).
"Atas hal tersebut, sebagian besar keluarga (penumpang MH370) menolak untuk menerima pernyataan dari Malaysia. Kami menunggu hasil analisa yang konklusif," lanjutnya.
Boeing 777-200 Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014 lalu. Pesawat membawa 239 penumpang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Tiongkok dan hilang di Samudera Hindia.
Setelah hilangnya pesawat itu, Pemerintah Malaysia dan Malaysia Airlines sendiri dalam tekanan dari keluarga korban. Keluarga penumpang menilai Malaysia Airlines dan Pemerintah Malaysia terlalu lamban untuk mengeluarkan informasi.
"Keluarga tidak puas dengan cara pihak Pemerintah Malaysia dalam mengatasi masalah sejak hari pertama. Hal tersebut memunculkan keraguan atas kemampuan dan niat mereka," tegas pihak Voice 370.
Voice 370 pun mendesak agar puing yang ditemukan di Pulau Reunion diperiksa oleh pihak yang memiliki reputasi hebat. Mereka mendesak agar pemeriksaan dilakukan oleh para ahli yang memiliki alat yang lengkap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
