medcom.id, Manila: Perompak menyerang sebuah kapal nelayan berbenda Filipina, di wilayah selatan peraian negeri itu. Delapan orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini.
Tindakan perompakan ini datang di saat militer Filipina memberikan tenggat waktu enam bulan untuk militan Abu Sayyaf menghentikan aksi ancaman di wilayah laut. Puluhan pelaut dan wisatawan ditahan oleh kelompok itu pada 2016 lalu dan memicu peringatan dari Indonesia, Malaysia dan Filipina sendiri.
Juru Bicara Penjaga Pantai Filipina Armand Balilo mengatakan, kapal dengan 15 anak buah kapal (ABK) tengah mencari ikan di perairan Laud Siromon pada Senin 9 Januari. Tiba-tiba lima orang dengan kapal melakukan penyerangan kepadanya.
"Pelaku penyerangan melepaskan tembakan ke arah nelayan," ujar Balilo, seperti dikutip Reuters, Selasa (10/1/2017).
"Delapan orang tewas dan lima lainnya melompat dari kapal dan berenang ke pulau terdekat. Sementara dua lainnya yang masih tetap berada di dalam kapal, dilaporkan masih hidup," imbuhnya.
Balilo menambahkan pelaku penyerangan kemudian melarikan diri dalam kegelapan dan dua kapal penjaga pantai dikirim untuk mencari pelaku.
Ini bukan pertama kalinya kekerasan dialami oleh ABK di sekitar perairan rawan tersebut. Desember lalu, sebuah kapal kontainer berhasil melawan serangan dari kelompok Abu Sayyaf yang mencoba menaiki kapal dan menculik ABK.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan bahwa militer sudah memerintahan agar Abu Sayyaf tidak lagi melakukan ancaman dalam waktu enam bulan. Mereka akan mengerahkan pasukan jika peringatan ini tidak dipatuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
