medcom.id, Jakarta: Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menganggap bahwa pemberitaan terkait bantuan Indonesia ke Rakhine State tak begitu banyak, sehingga banyak orang tak tahu terkait bantuan ini.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P Marsudi langsung memberikan penjelasan gamblang soal pemberitaan bantuan Indonesia ke Rakhine, terutama di media.
"Saat saya ke Rakhine untuk memberikan bantuan dari Indonesia ke Rakhine, banyak media asing yang meliput. Bahkan, saya diwawancara oleh Channel News Asia terkait ini," ucap Menlu Retno dalam Rapat Kerja Kementerian Luar Negeri RI dengan Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (14/2/2017).
Para anggota DPR ini pun menanyakan apa yang akan dilakukan Indonesia lagi setelah ini, karena bantuan kepada pengungsi tak berhenti sampai di sini saja.
"Maka dari itu, saya jelaskan bahwa kita ada sekolah di sana. Akan ada rumah sakit. Kami bekerja benar-benar dari A sampai Z," lanjutnya.
Mengenai keterlibatan lembaga-lembaga masyarakat untuk ikut membantu Rakhine, Menlu Retno menyampaikan bahwa hal itu tentu sudah ada.
"Ketika saya ke sana, ada beberapa teman-teman dari Kemenlu dan LSM-LSM yang membentuk sebuah grup dari bermacam latar belakang, seperti organisasi Islam dan Budha," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, mereka juga membentuk sebuah road map untuk bantuan yang sifatnya sudah bukan jangka pendek, tetapi jangka menengah dan jangka panjang.
Dikatakan Menlu Retno, berbagai macam tantangan sebuah negara demokrasi seperti Myanmar. "Ini menjadi masalah yang sudah lama. Namun, perlu kita tahu, Rakhine State bukan salah satunya masalah yang dihadapi Myanmar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
