"Para Pemimpin memberikan dukungan dilaksanakan konferensi perdamaian internasional. Negara-negara OKI juga mendukung rekonsilasi Palestina," ujar Presiden Jokowi saat memberikan pernyataan, di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (7/3/2016).
"Kesepakatan-kesepakatan itu tercakup dalam dua dokumen. Pertama Jakarta Declaration (Deklarasi Jakarta), inisiatif dari Indonesia yang memuat langkah konkret pimpinan dunia Islam," lanjutnya.
"Kedua, resolusi yang menegaskan komitmen negara OKI untuk mendukung Palestina dan Al-Quds Al-Sharif," imbuh Presiden Jokowi.
Presiden pun mengharapkan bahwa resolusi ini sejalan dengan kehendak rakyat Palestina. 23 isi dalam Deklarasi Jakarta itu diharapkan bisa memperkuat Palestina untuk merdeka.
Salah satu poin penting dalam deklarasi ini adalah membentuk kelompok ahli hukum untuk memeriksa cara dan metode pelanggaran HAM di Palestina. Pembentukan kelompok ahli ini bisa memberikan bantuan advokasi bagi Palestina di institusi internasional dan mekanisme hukum lainnya.
Selain itu, poin yang diperhatikan adalah menghidupkan kembali kontribusi keuangan dari Al-Quds Fund and Waqf, serta memperluas partisipasi dalam Al-Quds and Al-Aqsa Fund, dengan kontribusi dari anggota OKI. Pendanaan ini melibatkan sektor swasta dan publik.
Deklarasi juga mendorong seluruh umat Muslim untuk memberikan sumbangan USD1 demi bantuan ini. Bantuan tersebut nantinya akan digunakan untuk melindungsi Kota Al-Quds atau Yerusalem, terutama Masjid Al-Aqsa.
Penjagaan terhadap wilayah Al-Quds Al-Sharif bisa menjaga kesucian warisan budaya dan identitas Islam. Hal tersebut termasuk mendukung kestabilan dari rakyat Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
