Pada siang hari, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing melaporkan level beracun dari polusi udara, dengan partikel kecil PM2.5 mencapai 391 mikrogram per meter kubik.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan level aman PM2.5 di 25 mikrogram per meter kubik.
Kementerian Perlindungan Lingkungan memprediksi polusi berat di sebagian besar wilayah Beijing, bagian barat provinsi Shandong dan utara provinsi Henan hingga Selasa mendatang.
Seperti dikutip Associated Press, pemerintah Tiongkok menyarankan warga di daerah terdampak polusi untuk tetap berada di dalam rumah.
Otoritas Negeri Tirai Bambu menuding pembakaran batubara sebagai bahan bakar penghangat di tengah musim dingin sebagai penyebab utama polusi udara. Kementerian Perlindungan Lingkungan telah mengirim tim khusus untuk memeriksa emisi ilegal dari sejumlah pabrik di kota-kota di utara Tiongkok.
Dalam beberapa kesempatan, otoritas Tiongkok telah menutup sejumlah pabrik dan menarik hampir separuh kendaraan operasionalnya untuk mengatasi polusi udara. Namun, langkah drastik semacam itu biasanya hanya digunakan pemerintah untuk menampilkan citra positif ke dunia, terutama saat Tiongkok menjadi tuan rumah acara-acara besar berskala internasional atau menjamu tamu kenegaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
