Sebelumnya, Tiongkok memiliki program yang mengizinkan warganya dari 47 kota untuk mengajukan izin perjalanan individual ke Taiwan dan akhirnya ditangguhkan.
Dilansir dari BBC, Kamis 1 Agustus 2019, Dewan Urusan Daratan di Taiwan memprotes keputusan penangguhan yang dilakukan secara sepihak tersebut.
Sementara itu, Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan, mengatakan bahwa dengan menghalangi warganya mengunjungi Taiwan, Tiongkok telah membatasi gerak warganya sendiri dan membatasi hak tiap manusia.
“Sejak 2016, Tiongkok terus menggunakan turisnya sebagai senjata untuk mengancam Taiwan,” sebut pernyataan dari partai tersebut.
Hubungan Beijing dan Taipei memang terus anjlok sejak Presiden Tsai Ing-wen berkuasa pada 2016. Tsai ngotot ingin memisahkan Taiwan dari Tiongkok secepat mungkin dan menolak ‘One China Policy’.
Akibatnya, perkembangan wisata Taiwan menurun drastis. Wisatawan asal Tiongkok daratan langsung menurun sejak ketegangan antar dua negara ini meningkat.
Sejumlah biro wisata Taiwan mengatakan, penurunan tersebut diakibatkan pemberitaan media Tiongkok yang cenderung negatif terkait Taiwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
