Kunjungan Mattis menandai perjalanan luar negeri perdananya sebagai pejabat tinggi AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Lawatan tetap terjadi meski Trump pernah berkata semasa kampanyenya bahwa AS mungkin mengubah posisinya di Asia.
"Perjalanan ini menggarisbawahi komitmen Amerika Serikat terhadap aliansi kuat kami dengan Jepang dan Korea Selatan, dan untuk meningkatkan hubungan AS-Jepang-Korsel di bidang kerja sama keamanan," ujar pernyataan resmi Pentagon, seperti dilansir AFP.
Semasa kampanye, Trump mengisyaratkan bahwa Jepang dan Korsel seharusnya dapat melindungi diri mereka sendiri dengan mengembangkan senjata nuklir.
Ia juga menuduh Seoul serta Tokyo kurang berkontribusi soal biaya dalam penyiagaan pasukan AS di kedua negara.
Menurut Kemenhan Korsel, Menhan Han Min-koo dan Mattis akan membicarakan pengiriman sistem anti-misil THAAD. Sistem tersebut merupakan harapan Korsel dalam mengantisipasi ancaman serangan dari Korea Utara.
Rencana THAAD membuat Tiongkok geram, yang khawatir misil balistiknya akan kalah di bawah sistem buatan AS tersebut.
Anthony Ruggiero, seorang pakar Korut dari Yayasan Pertahanan Demokrasi, memperkirakan Mattis juga akan mendorong latihan gabungan AS dengan Korsel, terlepas dari kecaman dari Pyongyang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
