Buku-buku dari Indonesia laku keras dalam Pesta Buku Brunei 2019. (Foto: Dok. KBRI Brunei/Kemenlu RI).
Buku-buku dari Indonesia laku keras dalam Pesta Buku Brunei 2019. (Foto: Dok. KBRI Brunei/Kemenlu RI).

Buku Indonesia Laku Keras di Pesta Buku Brunei 2019

Fajar Nugraha • 07 Maret 2019 07:02
Bandar Seri Begawan: KBRI Bandar Seri Begawan untuk kedua kalinya berpartisipasi pada Pesta Buku Brunei di Bandar Seri Begawan, 27 Februari-5 Maret 2019. Sejumlah buku Indonesia laris terjual.
 
Partisipasi kali ini KBRI bekerja sama dengan Ikatan Penerbit Indonesia Kalimantan Barat yang diwakili oleh IAIN Pontianak Press, Top Indonesia, Pustaka Aloy dan STAIN Press untuk mempromosikan buku-buku terbitan Kalimantan Barat di rak-rak stand Indonesia.
 
Kurang lebih 130 buku-buku karya penerbit lokal tersebut menarik perhatian para pemerhati, akademis dan peminat karya-karya literatur Indonesia, khususnya mengenai budaya lokal, seperti hasil penelitian budaya etnik Kalimantan, adat istiadat Melayu Sambas dan sejarah suku-suku lokal lainnya. 
 
Bahkan pada hari kedua pameran berlangsung, buku-buku budaya lokal tersebut ludes diborong para peminatnya. Beberapa pusat studi seperti Pusat Sejarah Brunei telah menyatakan keinginannya untuk memborong langsung beberapa buku tersebut.
 
“Niat kami ke Brunei hanya promosi saja, Alhamdulillah rupanya banyak yang menyukai konten lokal dari penerbit-penerbit kami,” ucap Fahmi, wakil dari IKAPI Kalbar, dalam keterangan tertulis KBRI Brunei, yang diterima Medcom.id, Kamis, 7 Maret 2019.
 
Karya-karya klasik terkemuka seperti Hamka, Pramoedya Ananta, ataupun kontemporer seperti Tere Liye, Habbiburahman el Shirazy, maupun buku-buku ringan dengan kategori cerita anak, kuliner, kesehatan, keterampilan dan budidaya perkebunan juga banyak dicari oleh para pengunjung.
 
"Selain memberikan keuntungan ekonomi, buku juga menjadi sarana diplomasi budaya Indonesia ke masyarakat Brunei Darussalam. Saat ini masih sedikit buku Indonesia yang masuk ke Brunei, padahal animo warga Brunei terhadap buku kita cukup tinggi. Untuk itu, kami akan terus dorong promosi buku Indonesia, termasuk melalui pameran buku ini,” ujar Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko.
 
Partisipasi Indonesia diwakili oleh KBRI dan tiga toko buku swasta Indonesia yang memamerkan ribuan buku Indonesia terbitan penerbit nasional. Menurut mereka yang sudah sepuluh kali ikut pameran, buku Indonesia selalu banyak terjual dengan keuntungan yang lumayan. Hanafi, dari toko buku Ridho Alawi Enterprise, mengaku kurang lebih 500-700 buku telah terjual dengan omset penjualan mencapai sekitar BND 8.000 (setara 83,6 juta rupiah).
 
Pada kesempatan yang sama, Ketua IKAPI, Rosidayati Rozalina, telah berkunjung ke Brunei dalam rangka mengundang Brunei sebagai Country of Honourdalam Indonesia International Book Fair (IIBF) 2019 di Jakarta, 4-8 September 2019. Kedekatan budaya dan bahasa antara Indonesia dan Brunei diharapkan dapat menjadi daya tarik utama negara kesultanan tersebut di IIBF.
 
Pesta Buku 2019 adalah pameran buku terbesar di Brunei. Pameran tahun ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kebangsaan Brunei ke-35serta Bandar Seri Begawan sebagai Ibukota Budaya Islam Kawasan Asia 2019, dibawah inisiatif Islamic Educational, Scientific and Cultural Organisation (ISESCO).
 
Selain Indonesia, pameran buku juga diikuti oleh Oman sebagai country of honor, diikuti oleh Malaysia dan Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan