Mahasiswa itu dilaporkan jatuh sakit pada Sabtu pekan lalu. Dirinya dipindahkan ke bangsal isolasi Rumah Sakit Umum Sarawak, dari sebuah rumah sakit swasta.
Namun belum ada kepastian bahwa mahasiswa itu memang terinfeksi. Pihak Wakil Menteri Kesehatan Publik Sarawak Jerip Susil mengatakan mahasiswa itu tidak memiliki gejala Ebola kecuali demam tinggi.
"Kami akan tahu pasti jika ini Ebola, begitu mendapat hasil tesnya," ujar Jerip, seperti dikutip New Straits Times, Rabu (15/10/2014).
Menurut New Straits Times, mahasiswa itu tidak pernah meninggalkan Sarawak, tetapi beberapa kali melakukan kontak dengan mahasiswa Nigeria.
Meski muncul dugaan kasus Ebola ini, pihak Pemerintah Malaysia membantah kebenaran dari kabar tersebut. Mereka menegaskan tidak terkonfirmasi mengenai Ebola di Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
