medcom.id, Jakarta: Masalah perlindungan warga negeri Indonesia (WNI) di luar negeri turut dibahas oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR. Menurut Preiden kualitas perlindungan WNI saat ini terus ditingkatkan.
"Kita tingkatkan kualitas perlindungan WNI di luar negeri. Melalui diplomasi menyeluruh dari berbagai jalur, ujar Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan, di dalam Sidang Bersama DPR-DPD 2016, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selasa (16/8/2016).
"Kita berhasil membebaskan 14 WNI yang disandera kelompok bersenjata di Filipina Selatan," tutur Presiden.
"Melalui diplomasi pula, dua WNI yang disandera di Papua Nugini berhasil dibebaskan," jelasnya.
Mantan Wali Kota Solo itu menyebutkan tidak kurang dari 23.651 TKI difasilitasi pemulangannya melalui berbagai cara.
"Sedangkan dalam rangka pemantapan kedaulatan, Pemerintah mengedepankan pembangunan daerah-daerah terdepan, daerah-daerah yang menjadi beranda Indonesia. Kita kembangkan daerah seperti Entikong, Natuna, dan Atambua agar dunia melihat bahwa Indonesia adalah negara besar dan setiap jengkal tanah airnya diperhatikan dengan sungguh-sungguh," tegas Presiden.
Penegakan HAM juga menjadi perhatian utama bagi Presiden Jokowi. "Bangsa ini tidak akan produktif, tidak akan maju, tidak akan menjadi bangsa pemenang apabila tidak menghargai hak asasi manusia dan terus didera gonjang-ganjing politik," menurut Presiden.
Presiden menambahkan energi Indonesia sebagai bangsa akan habis untuk meredakan keriuhan politik daripada melakukan lompatan-lompatan kemajuan. Pemerintah puh bersyukur sekarang ini kerja sama politik sudah kondusif dan konsolidasi politik menjadi semakin matang.
Berbagai proses pengambilan keputusan politik dan pengesahan beragam produk hukum terlaksana secara demokratis, juga turut menjadi perhatian utama dari pemerintahan Joko Widodo saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
