Polisi Kota Lae pun memperingatkan masyarakat agar berhati-hati karena bisa saja ancaman perampokan dan kejahatan meningkat dengan adanya narapidana yang kabur ini.
"Mereka adalah orang-orang yang berbahaya. Kami sangat mengantisipasi peningkatan kejahatan di pusat kota," bunyi pernyataan resmi dari Kantor Kepolisan Lae, seperti dikutip Reuters, Senin 15 Mei 2017.
Media lokal melaporkan, lebih dari 70 tahanan mencoba melarikan diri dari penjara yang terletak sekitar 320 kilometer dari ibu kota Port Moresby.
Insiden ini adalah percobaan kabur massal narapidana yang ketiga dari penjara Buimo dalam tiga tahun terakhir.
Kelompok Hak Asasi Manusia Internasional pun kembali menyerukan untuk segera diselidikinya penjara yang penuh sesak tersebut dengan alasan adanya kekhawatiran kepadatan narapidana yang berlebihan, akses terbatas terhadap perawatan medis dan penundaan proses pengadilan.
"Insiden seperti ini terjadi terlalu sering di Papua Nugini karena tidak adanya pertanggungjawaban yang baik dari petugas penjara dan polisi," kata peneliti Pasifik dari Amnesty Internasional, Kate Schuetze.
Februari tahun lalu, sebanyak 11 narapidana tewas dalam usahanya melarikan diri dari Buimo setelah diserang penjaga penjara. Pada 2014, 44 narapidana tewas ditembak dalam usaha yang sama, yaitu kabur dari penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
