Dikutip dari Reuters, Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Brigadir Jendral Restituto mengatakan, "Salah satu pemberontak" terbunuh dalam pertempuran pada 22 April 2017, tapi dia tidak dapat memberitahukan identitas orang tersebut.
Gubernur Bohol Edgar Chatto mengidentifikasinya sebagai salah satu pimpinan Abu Sayyaf, Joselitto Melloria. Joselitto diketahui merupakan salah seorang gerilyawan yang terlibat dalam rencana penculikan di pulau itu.
Pihak militer Filipina mengatakan, operasi penumpasan Abu Sayyaf bakal dilanjutkan. Pekan lalu, operasi ini telah menewaskan setidaknya enam anggota Abu Sayyaf, termasuk pimpinannya yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan turis Kanada dan Jerman.
Kelompok Abu Sayyaf merupakan salah satu kelompok pemberontak yang mencari uang lewat tebusan dan perompakan serta menginvestasikannya untuk persenjataan modern dan kapal.
Kapal-kapal asal Indonesia, Malaysia, dan Vietnam kerap kali jadi sasarannya. Bahkan, beberapa awak kapal kerap diculik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News