H.E. John C. Chen, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, pada 5 Mei 2017, memberikan kata sambutan pada saat menghadiri acara penyelesaian pendidikan dan pelatihan angkatan pertama yang diselenggarakan Formosa Teknologi Sentral.
Dubes John mengemukakan penyelesaian pendidikan dan pelatihan angkatan pertama Formosa Teknologi Sentral dengan menerapkan model kerja sama industri demi kemenangan bersama. Hal tersebut berorientasi perorangan pada kebijakan arah Selatan baru, perkembangan kerja sama Indonesian Taiwan dalam bidang pendidikan dan pelatihan, dan diharapkan dapat dikembangkan pemerintah maupun pihak swasta kedua negara.
Dalam proses pengembangan aneka industri di Taiwan, pendidikan dan pelatihan memegang peranan yang cukup penting, terutama dalam hal peningkatan dan transformasi industri, menyediakan tenaga terampil yang sesuai kebutuhan guna meningkatkan produktifitas.
Taiwan sangat berpengalaman dalam mendirikan badan pendidikan dan perlatihan serta badan sertifikasi yang lengkap dan sempurna. Ini adalah sesuatu yang dibutuhkan Indonesia dewasa ini, dan poin ini juga yang menjadikan industri Taiwan meningkat dengan pesat dan telah menciptakan keajaiban di bidang ekonomi Taiwan pada masanya.
Saat ini Indonesia sedang mengalami perkembangan pesat di bidang industri dan investasi. Pengusaha sering merasakan kurangnya tenaga terampil yang siap pakai, hal ini juga yang menyebabkan industri Indonesia sulit untuk maju.
"Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo juga kerap mengemukakan perlunya pegembangkan perdidikan dan perlatihan bagi pekerja Indonesia. Ini merupakan bukti saat ini Indonesia sungguh membutuhkan perlatihan vokasi dan teknik yang Taiwan miliki. Kerja sama kedua pihak akan membuahkan hasil yang cemerlang dengan sendirinya," ujar Dubes John, dalam rilis yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu 6 Mei 2017.
Formosa Teknologi Sentral memiliki keahlian pendidikan dan pelatihan dalam hal operasi mesin perkakas dan automotion. Ini adalah teknologi dan keterampilan yang paling dibutuhkan industri Indonesia untuk dapat berkembang dengan baik. Pekerja terampil dituntut dapat mengoperasikan mesin perkakas dengan tepat dan akurat agar kualitas barang dan hasil industri logam yang dihasilkan akan cukup tinggi.
Dengan hasil industri logam yang berkualitas tinggi, tentu saja akan dapat menghasilkan komponen transportasi atau komponen lain yang berkualitas tinggi pula untuk melayani kebutuhan masyarakat secara luas. Automotion juga merupakan suatu keterampilan yang harus dikuasai pekerja terampil dalam industri yang mengimplimentasikan system automotion dalam proses produksi. Ini dapat membantu perusahaan untuk mengontrol kualitas produksi dan juga dapat menurunkan biaya produksi.
Formosa Teknologi Sentral adalah gagasan yang diprakarsai dan dipersiapkan dalam waktu yang cukup lama di Indonesia oleh Bapak Kao Ying Chang telah membuahkan hasil.
Para lulusan tidak hanya merupakan tenaga terampil yang dibutuhkan para pengusaha Indonesia, namun membantu meredakan situasi dan kondisi kekurangan tenaga terampil yang sangat dirasakan investor Taiwan di Indonesia saat ini.
Pada hari ini, pemerintah Taichung yang merupakan pusat industri presisi Taiwan akan menandatangani MOU dengan Formosa Teknologi Sentral guna menjadikan Indonesia pusat pendidikan dan pelatihan bagi tenaga terampil industri perkakas dan automotion, dan menyediakan tenaga terampil untuk para investor Taiwan yang akan menanamkan modal dan mendirikan pabrik dan usaha di Indonesia.
Peralatan mesin perkakas dan modul untuk pendidikan dan pelatihan di Formosa Teknologi Sentral semua didatangkan dari Taiwan. Diharapkan setelah peserta didik terbiasa dengan mesin dan perkakas buatan Taiwan, akan memperbesar minat pembelian dan pemakaian mesin dan peralatan Taiwan yang terkenal berkualitas tinggi dengan harga yang cukup bersaing
Ini akan membantu secara nyata ekspor mesin dan peralatan Taiwan ke Indonesia. Di luar itu, usaha pelatihan sendiri merupakan ekspor Taiwan dalam bidang jasa.
"Besar harapan kami model sukses ini dapat pula dipakai dan dikembangkan di negara ASEAN lainnya. Negara kami mengontrol dan memanfaatkan pasar yang sangat besar dan kesempatan usaha yang cukup potensial di ASEAN," tutur Dubes John.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
