"Rute tersebut ditemukan setelah kami menangkap seorang pria yang menaiki kapal untuk menyelundupkan amunisi ke zona pertempuran," kata juru bicara militer Filipina, Letnan Kolonel Jo-ar Herrera.
Disebutkan Herrera, para militan yang berafiliasi dengan ISIS ini memotong jalur yang biasanya dilalui dengan menggantinya ke jalur laut yaitu menyeberangi Danau Lanao.
"Patroli di laut kami perketat untuk mencegah mereka memasukkan amunisi ke kelompoknya," lanjut dia, seperti dikutip AFP, Selasa 27 Juni 2017.
Sudah sebulan, sejak 23 Mei yang lalu pertempuran pecah antara militer Filipina dengan kelompok militan Maute yang juga dibantu dengan Abu Sayyaf. Terhitung, sekitar 400 orang tewas, termasuk 290 militan dan 70 tentara.
Marawi, kota berpenduduk mayoritas Muslim ini terletak di Filipina Selatan, tepatnya di tepi Danau Lanao, Pulau Mindanao.
Menurut laporan, kini ada sekitar 120 militan yang bersembunyi di empat distrik di Marawi. Serangan udara dan tembakan artileri juga berlanjut setelah sempat diberlakukan gencatan senjata selama 8 jam untuk memperingati Idul Fitri.
Diketahui, para militan juga masih menahan sekitar 100 orang, termasuk seorang pastor Filipina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
