Sebelumnya, 168 WNI tersebut ditahan karena menggunakan paspor palsu Filipina untuk menjalankan ibadah haji ke Mekkah. Mereka pun harus menjalani proses imigrasi sebelum akhirnya ditampung di KBRI Manila.
Dengan menggunakan pesawat charter, mereka semua akan diterbangkan ke Indonesia. Ada yang turun di Makassar dan ada yang melanjutkan penerbangan ke Jakarta. Dari 168 WNI, 101 di antaranya berasal dari Sulawesi Selatan, sembilan dari Nunukan.
Karena tidak memiliki paspor Indonesia, 168 WNI diproses Kedutaan Besar Republik Indonesia di Filipina sejak Kamis kemarin. Mereka mendapatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) sebagai pengganti paspor untuk urusan keimigrasian.
168 WNI calon haji di Filipina. (Foto: Kemenlu RI)
Berdasarkan laporan langsung Metro TV, para WNI dijadwalkan tiba di Makassar pada pukul 10.35 waktu setempat. Sementara di Jakarta sekitar 13.50 WIB, di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
Para WNI sempat mempertanyakan nasib mereka setibanya di Tanah Air, apakah akan dipulangkan ke wilayah masing-masing atau tidak. Mereka mengaku sudah tidak lagi memiliki uang sejak terkena kasus di Filipina.
Kementerian Luar Negeri akan membantu pemulangan 168 WNI, dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai rapat kerja dengan DPR 31 Agustus lalu menginformasikan bahwa 168 WNI ini sudah diperbolehkan untuk meninggalkan Filipina. Sementara sisa sembilan WNI lainnya dari total 177, masih di Filipina untuk menjadi saksi dalam kasus penipuan.
Menlu Retno pun menegaskan 177 WNI tersebut adalah korban dan Pemerintah Indonesia berharap kejadian semacam ini tak lagi terjadi di masa mendatang.
.jpg)
168 WNI calon haji di Filipina. (Foto: Kemenlu RI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
