WNI korban selamat bernama Heri Ardiansyah, sementara yang meninggal dunia adalah Hariadin.
"Hariadin meninggal akibat tenggelam," ujar juru bicara Komando Militer Mindanao Barat, Kolonel Gerry Besana dalam keterangan tertulis kepada awak media.
Menurut keterangan militer Filipina, dua WNI berusaha berenang menuju Pulau Bangalao untuk menghindari serangan angkatan bersenjata Filipina terhadap ASG. Keberadaan keduanya kemudian terdeteksi patroli laut Filipina.
Sebelum bertemu kedua WNI, militer Filipina sempat terlibat baku tembak dengan militan ASG di lepas pantai pulau Simusa selama lebih kurang 10 menit. Filipina menyita sejumlah senjata api yang ditinggalkan militan ASG.
"Saat ini, pasukan kami sedang melakukan pengejaran terbuka untuk melumpuhkan anggota tersisa ASG yang masih terjebak di Pulau Simusa," ungkap Kolonel Besana.
Hari ini, Sabtu 6 April 2019, Heri Ardiansyah dan jenazah Hariadin telah tiba di pangkalan militer Westmincom di Zamboanga City untuk diserahterimakan kepada wakil Pemerintah Indonesia. Selanjutnya Pemerintah Indonesia akan melakulan proses pemulangan ke Indonesia pada kesempatan pertama.
Sejak akhir Februari 2019, Divisi 11 Angkatan Bersenjata Filipina yang didukung oleh Tim BAIS TNI malakukan operasi pembebasan sandera dan terus memberikan tekanan kepada para penyandera. Dalam perkembangan terakhir, para penyandera terdesak di Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan.
Heri Ardiansyah dan Hariadin diculik bersama seorang WN Malaysia, Jari Abdullah diculik di Perairan Kinabatangan, Sandakan, Malaysia pada 5 Desember 2018. Ketiganya diculik oleh kelompok bersenjata di Flipina Selatan saat sedang bekerja di kapal penangkap ikan SN259/4/AF.
Pada 5 Desember itu, dua orang ABK/WNI bersama satu orang WN Malaysia telah menjadi korban penculikan kelompok bersenjata pada saat bekerja pada kapal ikan SN259/4/AF berbendera Malaysia di perairan Kinabatangan, Sandakan, Malaysia.
Sejak tahun 2016, 36 WNI disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan. Dari jumlah tersebut, seluruhnya berhasil dibebaskan, namun 1 orang sandera WNI meninggal dalam proses pembebasan tersebut.
Baca: WNI Meninggal dalam Proses Pembebasan di Filipina Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News