Sebuah ledakan ranjau darat mengenai konvoi dalam operasi polisi memberantas pemberontak Maouist di hutan lebat distrik Aurangabad, negara bagian Bihar, Senin 18 Juli petang waktu setempat.
Baku tembak pecah setelah ledakan, dan sedikitnya tiga pemberontak berhasil ditembak mati.
"Sepuluh anggota kami tewas dalam ledakan dan lima lainnya terluka," kata seorang polisi senior kepada AFP, Selasa (19/7/2016).
Tambahan pasukan dikirim ke lokasi kejadian, namun para pemberontak telah melarikan diri. Operasi pemberantasan Maoist pun terpaksa dihentikan. "Kami menduga ada beberapa ranjau lagi di area tersebut," tutur Saurabh Kumar, deputi inspektur jenderal polisi di Aurangabad.
Penyergapan terbaru terjadi setelah tujuh polisi tewas saat truk mereka mengenai ranjau yang dipasang pemberontak di Chhattisgarh pada Maret.
Pada Desember 2014, Maoist membunuh 13 petugas dan melukai 12 lainnya dalam penyergapan di Chhattisgarh. Pasukan India sedang melakukan operasi anti-pemberontak di hutan lebat saat penyergapan terjadi.
Puluhan ribu personel paramiliter dan polisi disiagakan di India pusat dan timur untuk menghadapi ancaman pemberontak bersenjata.
Maoist mengklaim berjuang demi mendapatkan pekerjaan, kepemilikan lahan dan hak lainnya untuk kaum minoritas yang kehidupannya memprihatinkan.
Pemberontakan di India telah menewaskan ribuan jiwa, dan pemerintah menyebutnya sebagai ancaman keamanan nasional paling serius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
