Pameran ini mengundang seniman, wartawan dan berbagai elemen masyarakat. Saat berpidato di acara pembukaan, perwakilan TETO John Chen memperkenalkan pelukis wanita Taiwan yang kaya dengan kreativitas dan karakteristik multikultural.
Dalam beberapa tahun terakhir, TETO menilai wanita telah bangkit di dunia seni. Para seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini adalah generasi baru pelukis wanita muda Taiwan.
Berdasarkan keterangan tertulis TETO yang diterima Medcom.id, Sabtu 19 Oktober 2019, karya-karya yang dipamerkan memperlihatkan pengamatan halus dan refleksi tajam dari kehidupan kontemporer perspektif perempuan. Sebanyak 13 lukisan yang dipilih kali ini memiliki karakteristik sendiri.
Ada karya figuratif yang dekat dengan hal nyata, dan ada juga karya abstrak yang penuh warna dan bermakna, menyuguhkan seni kreatif yang menunjukkan keragaman karya seni Taiwan.
Pameran ini disponsori oleh "Spotlight Taiwan" dari Kementerian Kebudayaan Taiwan, yang merupakan karya lukisan seniman Taiwan yang pertama kalinya dipamerkan di Word Trade Center di Indonesia.
Selain pameran lukisan dari Taiwan, pembukaan pameran juga menawarkan produk teh asal Taiwan seperti Chatime dan Teh 63, yang membuat suasana penuh dengan rasa Taiwan.
Pameran ini akan berlangsung selama satu bulan hingga 15 November mendatang. Pameran diyakini akan menarik banyak pecinta seni budaya yang secara efektif mempromosikan pertukaran budaya antara Taiwan dan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
