Pernyataan ini didasarkan oleh bukti di mana citra satelit baru menunjukkan tempat rudal dan fasilitas radar serta komunikasi yang dibangun di atas Fiery Cross, Mischief dan Subi Reefs yang terletak di Kepulauan Spratly.
"Beijing melakukan militerisasi jalur air vital. Langkah ini dapat meningkatkan ketegangan dengan Washington," sebut pernyataan dari Transparansi Maritim Asia, Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington.
AS sendiri telah mengkritik pembangunan fasilitas militer China di pulau-pulau buatan tersebut dan semakin khawatir bahwa China akan membatasi pergerakan dari jalur perdagangan penting tersebut.
Dikutip Reuters, Jumat 30 Juni 2017, China selalu membantah tuduhan AS bahwa pihaknya melakukan militerisasi laut di Laut China Selatan.
Transparansi Maritim Asia menyebutkan pula bahwa China telah membantun empat tempat penampungan rudal baru di Fiery Cross Reef untuk menuju ke delapan pulau lainnya.
Februari lalu, dilaporkan pula China telah hampir selesai membangun bangunan untuk rudal darat-ke-udara jarak jauh di tiga pulau di kawasan.
"Di Mischief Reef, ada antena antariksa sangat besar yang dipasang. Mungkin untuk meningkatkan kemampuan Beijing memantau sekitar," lanjut pernyataan itu.
Sementara di Fiery Cross, sebuah kubah baru di pasang belum lama ini dan satunya lagi sedang dalam pembangunan.
Disebutkan pula, China sekarang dapat menggunakan aset militer, termasuk pesawat tempur dan peluncur rudal ke Kepulauan Spratly setiap saat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
