Ini merupakan operasi penyelamatan kedua dalam empat hari terakhir seiring peningkatan upaya perlawanan terhadap grup ekstremis tersebut.
Ketiga warga Malaysia diculik dari sebuah kapal delapan bulan lalu. Dengan penyelamatan ini, sudah tidak ada lagi warga Negeri Jiran yang disandera Abu Sayyaf, karena dua lainnya juga sudah diselamatkan pekan lalu.
Seperti dikutip Reuters, militer Filipina mengatakan ketiga warga Malaysia diselamatkan di Pulau Jolo di wilayah selatan pada Minggu.
Abu Sayyaf berakar dari gerakan separatis, namun belakangan lebih fokus ke penyanderaan untuk meminta uang tebusan. Meski jumlahnya kecil, Abu Sayyaf merupakan lawan tangguh bagi Filipina karena hingga kini masih beraksi di wilayah selatan.
Grup ini dikenal dengan kebrutalannya, yakni memenggal setiap sanderanya jika uang tebusan tidak dibayarkan sebelum tenggat waktu berakhir. Korban penyanderaan Abu Sayyaf yang dipenggal sejak delapan bulan lalu adalah seorang warga Jerman dan dua dari Kanada.
Warga Belanda, Indonesia, Filipina dan Jepang masih menjadi sandera Abu Sayyaf hingga saat ini.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana belum lama ini mendeskripsikan Abu Sayyaf sebagai grup yang mempermalukan nama Filipina.
Pemerintah Filipina khawatir Abu Sayyaf telah berkomunikasi dengan jaringan ekstremis di Timur Tengah, terutama dengan Islamic State (ISIS) di Irak dan Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
