"Hari Rabu 9 Mei 2018, warga Malaysia akan memilih siapa yang akan kembali memimpin negara ini," kata Ketua Komisi Pemilihan Hashim Abdullah, dikutip dari AFP, Selasa 10 April 2018.
"Koalisi Najib Razak akan menghadapi saingan terberatnya Mahathir Mohamad," lanjut dia.
Disebutkan pula, akan ada periode kampanye 11 hari sebelum pemungutan suara dilakukan. Sebelumnya, PM Najib Razak telah membubarkan parlemen pada Jumat 6 April kemarin.
Meski popularitasnya sedikit merosot, namun diperkirakan Najib masih berpeluang menang karena kekuasaan Barisan Nasional yang kuat di Negeri Jiran.
Pembubaran parlemen berarti Negeri Jiran siap untuk menggelar pemilihan umum. Berdasarkan aturan, pemilu akan digelar dalam waktu paling lambat 60 hari setelah parlemen dibubarkan.
Najib juga telah memimpin pertemuan kabinet yang disinyalir menjadi pertemuan terakhir sebelum digelarnya pemilu ke-14 di Negeri Jiran.
Jabatan lima tahun Najib sebenarnya baru berakhir pada Juni. Namun, PM berhak membubarkan parlemen sebelum masa jabatannya berakhir, dengan persetujuan Raja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
