Mundurnya Bishop dilakukan setelah Morrison mengumumkan akan ada pembentukan kabinet baru. Kabarnya, mundurnya Bishop juga akibat tersebarnya percakapan WhatsApp di mana para anggota parlemen tak bisa memilihnya menjadi PM.
Dilansir dari ABC Insider, Senin 27 Agustus 2018, percakapan lewat aplikasi obrolan tersebut bocor dan menunjukkan bahwa anggota parlemen didorong untuk tidak memberikan suara kepada Bishop, bahkan jika mereka menginginkannya.
Taktik ini diduga untuk memenangkan mantan Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton. Namun, tak disangka, suara beralih ke Morrison dan menjadikannya PM baru menggantikan Malcolm Turnbull.
Bishop sendiri mengaku belum memutuskan apakah akan maju dalam pemilihan umum 2019. Dia telah mengincar posisi perdana menteri setelah Malcolm Turnbull disingkirkan, tetapi gagal di putaran pertama.
Perebutan kekuasaan juga mengakhiri masa jabatan 11 tahunnya sebagai Wakil Ketua Partai Liberal. Wanita berusia 62 tahun asal Australia Barat itu menjadi politikus federal sejak dua dekade terakhir.
Namun, ia menyatakan bahwa dirinya akan tetap berada di dunia politik, terlebih untuk Australia Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
