"Hong Kong memanas hanya di wilayah-wilayah tertentu. Di wilayah lain masih sangat aman dan kondusif, aktivitas juga masih berjalan normal. Kami pastikan WNI kita dalam keadaan aman," kata Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Ricky Suhendar kepada Antara di Beijing, China, Senin, 18 November 2019.
Ricky mengungkapkan, demonstrasi beberapa hari terakhir ini hanya terpusat di kampus-kampus perguruan tinggi di Hong Kong. Pasalnya kegiatan perkuliahan telah dihentikan hingga akhir semester.
"Mahasiswa Indonesia memutuskan untuk pulang ke Tanah Air," ujar Ricky.
Beberapa orang mahasiswa yang masih berada di Hong Kong, tidak tinggal di dalam kampus. Pihaknya juga telah memastikan bahwa mahasiswa yang masih menetap dalam kondisi aman.
Sementara itu, pihak dua perguruan tinggi mengeluarkan larangan kepada orang yang tidak
berkepentingan memasuki areal kampusnya kecuali staf dan pelajar. Seperti diberitakan South China Morning Post, kebijakan tersebut diambil oleh pihak Universitas Hong Kong dan Universitas Baptist setelah kampus Universitas Politeknik Hong Kong berubah menjadi ajang pertempuran jarak dekat antara pengunjuk rasa dan polisi, pada Minggu, 17 November 2019.
Beberapa hari sebelumnya, kampus Universitas China di kawasan perbukitan Shatin juga mengalami hal serupa. Ratusan pengunjuk rasa yang mengenakan masker dan polisi masih terjebak di dalam kampus Universitas Hong Kong dalam bentrokan selama lebih dari 24 jam.
Para pengunjuk rasa juga masih bertahan di dalam kampus Universitas Politeknik Hong Kong di kawasan Hung Hom, meskipun sudah berkali-kali diberi peringatan oleh polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News