Hari Lahir Pancasila Dirayakan di Polandia dan Austria

medcom.id, Warsawa: Hari Kelahiran Pancasila yang jatuh pada 1 Juni kemarin, tidak hanya dirayakan di Indonesia saja, tetapi juga di sejumlah perwakilan-perwakilan RI di luar negeri, KBRI di Polandia dan KBRI di Austria turut merayakan.

 

"Pentingnya memahami dan menerakan nilai-nilai luhur Pancasila di dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman," kata Kuasa ad Interim KBRI Warsawa, Hubertus Djatmiko Witjaksono.

 

Seperti keterangan tertulis yang dari KBRI Warsawa yang diterima Metrotvnews.com, Jumat 2 Juni 2017, menerapkan Pancasila adalah cara warga Indonesia dalam menghadapi tantangan terhadap kebhinekaan Indonesia saat ini.

 

Dubes Peter juga sempat membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo di upacara Hari Kelahiran Pancasila yang digelar di Wisma Duta Warsawa.

 

Upacara ini diikuti oleh WNI yang ada di Warsawa, staf dan DWP KBRI. Para WNI di Warsawa menyampaikan kegembiraan mereka, karena dapat memperingati Hari Lahir Pancasila bersama-sama.

 

Saat ini di Polandia terdapat 357 WNI di mana 50 orang adalah keluarga KBRI, 80 orang mahasiswa, 90 pekerja (spa, teknisi, IT, sektor jasa), dan sisanya adalah WNI yang menikah dengan warga Polandia. 

 

 

Perayaan juga dilakukan di KBRI Wina. Duta Besar LBBP RI untuk Republik Austria dan Republik Slovenia, Darmansjah Djumala memimpin upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila. Upacara dihadiri oleh seluruh pejabat dan staf KBRI/PTRI Wina, pengurus dan anggota Darma Wanita Persatuan serta sejumlah masyarakat Indonesia di kota Wina. 

 

Dalam pidatonya, Duta Besar Darmansjah juga membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo dalam rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila, yang antara lain menyampaikan bahwa keberagaman merupakan kodrat bangsa Indonesia. 

Upacara Hari Lahir Pancasila di KBRI Wina (Foto: Dok. KBRI Wina).
 
 

Hal ini terefleksi jelas dari Sabang sampai Merauke, serta dari Miangas hingga Rote. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan telah membentuk kebhineka tunggal ika-an Indonesia berdasarkan Pancasila yang telah disepakati melalui lahirnya Piagam Jakarta pada 18 Augstus 1945. 

 

Lebih jauh disampaikan pula pentingnya masyarakat Indonesia untuk terus menjaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan, serta bahu membahu demi menggapai cita-cita bangsa sesuai Pancasila, yakni menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional.

 

"Persatuan bangsa menjadi krusial khususnya di tengah kondisi domestik saat ini dimana Indonesia tengah mengalami tantangan dengan hadirnya upaya-upaya sekelompok masyarakat yang ingin merongrong integritas bangsa," tutur  Dubes Darmansjah.
 
"Pemerintah RI akan bertindak tegas terhadap upaya-upaya yang akan mencederai persatuan dan kesatuan nasional," imbuhnya.

 

Peringatan Hari Lahir Pancasila di Austria disambut dengan antusias oleh masyarakat Indonesia yang menyempatkan diri untuk hadir dalam upacara di pagi hari tersebut. Meskipun berada jauh dari tanah air, masyarakat Indonesia di Austria tetap menaruh perhatian besar terhadap perkembangan situasi di tanah air dan memiliki komitmen besar untuk dapat terus berkontribusi dalam proses pembangunan nasional dalam kerangka ideologi negara Pancasila dan semangat Bhineka Tunggal Ika.

 

Berdasarkan data KBRI Wina, jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di Austria tercatat sebanyak 1.196 orang. Sebagian besar berdomisili di kota Wina. Sisanya tersebar di beberapa kota lainnya seperti Graz, Innsbruck, Salzburg dan Linz. 

 

Dalam kaitan ini, peran KBRI sebagai pengemban misi Pemerintah RI, sangat penting dan strategis, khususnya dalam pembinaan dan penggalangan hubungan masyarakat. Tidak hanya sebagai pengayom dan pembina, KBRI berperan penting sebagai perekat berbagai kelompok masyarakat Indonesia yang ada di Austria. KBRI Wina berkomitmen untuk terus membingkai keberagamanan masyarakat Indonesia dalam satu bingkai persatuan untuk menghadirkan wajah Indonesia yang utuh di Austria. 

(FJR)