Senkaku, delapan pulau tak berpenghuni yang diduga menyimpan cadangan minyak dan gas, juga diklaim Taiwan adn Tiongkok dengan sebutan Diaoyu. Sengketa ini kerap memicu ketegangan antar angkatan udara atau laut kedua negara.
Ketegangan kian meningkat usai Jepang membeli beberapa pulau sengketa itu dari seorang pengusaha pada 2012.
AS menegaskan tetap berkomitmen pada perjanjian keamanan 1960 bahwa Negeri Paman Sam akan mendukung Tokyo saat terjadinya serangan terhadap "wilayah di bawah kekuasaan Jepang."
"Saya telah menegaskan bahwa kebijakan lama AS terhadap Senkaku tetap berdiri - AS akan tetap mengakui kekuasaan Jepang di kepulauan tersebut," tutur Mattis, seperti dikutip CNN, Sabtu (4/2/2017).
Pernyataan Mattis menandai perubahan dalam pemerintahan Presiden Donald Trump. Sebelumnya pada Maret, Trump menyebut perjanjian pertahanan AS dengan Jepang hanya berjalan sepihak. Trump juga ingin menarik pasukannya dari Jepang dan Korea Selatan jika kedua negara itu tidak membayar lebih banyak biaya operasional.
Sementara itu mengenai konflik di Laut China Selatan, yang dinilai sebagai sumber masalah utama di kawasan Asia, juga tak luput dari perhatian AS.
Pada Januari, Rex Tillerson yang kini telah resmi menjadi menteri luar negeri AS menegaskan sikap Trump atas Laut China Selatan.
"Kami akan mengirim pesan jelas kepada Tiongkok. Pertama, hentikan pembangunan di pulau sengketa, dan kedua, akses Tiongkok ke pulau-pulau itu juga harus dihentikan," tegas Tillerson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
