Seperti dikutip AFP pada Minggu 9 Juli 2017, ribuan orang telah dievakuasi ke tempat penampungan darurat yakni ruang gym, sekolah dan beberapa bangunan umum. Meski penampungan sudah dikerahkan tetap saja hingga saat ini masih ada korban yang terdampar.
Kantor berita Kyodo mengatakan akibat jembatan yang ambruk dan hamparan air dari lereng bukit curam telah menghambat usaha penyelamatan. Sehingga sekitar 250 orang belum bisa dievakuasi.
Sebanyak 20 orang telah tewas akibat musibah ini, sementara 20 lainnya masih belum ditemukan di perfektur Fufuoka dan Oita.
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan, pemerintah melakukan upaya terbaik untuk mengembalikan orang-orang yang hilang. Saat ini ada lima orang dalam kondisi kritis.
Berdasarkan pantauan tim televisi, helikopter penyelamatan yang tertahan di heliport karena hujan deras. Sementara orang-orang lainnya berdoa untuk keselamatan anggota keluarga mereka.
Pada Rabu 5 Juli 2017 lebih dari 50 centimeter membanjiri bagian Kyushu selama 12 jam, Oleh karena itu, Badan Meterologi Jepang memberi peringatan kemungkinan kerusakan akibat banjir akan signifikan.
Badan cuaca Jepang pada hari Minggu pun memperingatkan hujan lebat dan tanah longsor yang terus berlanjut di Kyushu utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
