Suhu ekstrem tersebut terjadi di kota Phalodi di negara bagian Rajasthan. Departemen Meteorologi India mengatakan suhu tertinggi sebelumnya adalah 50,6 derajat Celcius pada 1956 di kota Alwar, yang juga terletak di Rajasthan.
Otoritas India telah mengeluarkan peringatan suhu ekstrem hingga dua hari ke depan untuk negara bagian Gujarat, Rajasthan dan Madhya Pradesh. Ketiga area tersebut dapat dilanda suhu 47 derajat Celcius atau lebih tinggi lagi.
Musim panas pada April, Mei dan Juni selalu terasa sangat menyiksa bagi masyarakat di beberapa daerah di India, sebelum musim hujan akhirnya menstabilkan temperatur.
Hujan biasanya mulai datang di India bagian selatan pada awal pekan Juni dan meluas ke seantero negeri tak lama setelahnya. Musim hujan tahun ini sangat dinanti karena beberapa wilayah India dilanda kekeringan parah karena minimnya curah hujan.
Juru bicara Organiasi Meteorologi Dunia Clare Nullis mengatakan musim hujan tahun ini di India intensitasnya akan lebih tinggi dari biasa, yang tentu saja akan menjadi sebuah berita baik bagi warga.
"Saat ini musim hujan (di India) belum dimulai. Saya paham pemerintah India sedang berusaha serius untuk mengatasi masalah saat ini," kata Nullis, seperti dilansir Associated Press, Sabtu (21/5/2016).
Di Rajasthan dan Gujarat, otoritas meminta warga untuk tetap berada di rumah pada siang hari serta selalu meminum air. Sejumlah rumah sakit diminta membedakan tempat tidur bagi pasien yang terkena serangan udara panas (heatstroke).
Banyak warga di India meyakini beberapa makanan dan minuman dapat mencegah heatstroke. Sejumlah tenda di India menjual minuman dingin dari mangga, dan ada juga yang menjual potongan semangka serta mentimun.
Gelombang panas di India tahun ini telah menewaskan ratusan orang dan menghancurkan banyak tanaman di lebih dari 13 negara bagian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
