Jakarta: Perang yang tak kunjung usai dan terus mendera Afghanistan, mau tak mau membuat sektor pariwisata negara tersebut sangat tidak berkembang.
Duta Besar RI untuk Afghanistan, Arief Rachman, menuturkan bahwa Afghanistan tidak hanya melulu soal bom dan perang serta Taliban.
"Afghanistan itu cantik. Apalagi Kabul. Yang kalian lihat dan baca dari media itu kan bom dan perang. Aslinya, ya seperti kota biasa, warga beraktivitas seperti biasa," kata Dubes Arief, ketika ditemui di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis 15 Februari 2018.
Dubes Arief pun bernostalgia saat dua tahun lalu ia diminta oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjadi duta besar di Kabul. Pria yang pernah bertugas di Pakistan ini pun tak gentar untuk kembali ditugaskan di negara konflik.
"Sebenarnya ya kita sudah terbiasa di negara konflik, jadi KBRI Kabul melihat urgensi. Intinya, tidak ada larangan untuk staf KBRI ke pusat kota, misal beli makan atau salat Jumat. Tapi liat suasana dulu," lanjut dia.
Ketika memang ada sesuatu terjadi di Afghanistan, misalnya demonstrasi atau adanya indikasi bom meledak, seluruh perwakilan negara di Kabul pasti diberikan notifikasi khusus.
"Pasti sudah diperingatkan. Jadi kalau gitu ya kita minta tolong staf lokal kita untuk beli makan, misalnya. Kalau ada apa-apa ya itu kehendak Allah, saya dan teman-teman hanya menjalankan amanat," tutur Dubes Arief.
Meski terdengar berbahaya dan mencekam, Dubes Arief pun tak segan untuk mengajak para Warga Negara Indonesia (WNI) untuk berkunjung ke Afghanistan untuk melihat bagaimana indahnya Kabul dan kota-kota lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
