Seperti dikutip The Washington Post, Minggu 7 Mei 2017, Afghanistan menyebut 50 kematian itu sebagai klaim "tak berdasar," namun mengonfirmasi memang adanya bentrokan di perbatasan yang menewaskan dua tentaranya.
Baku tembak di provinsi Kandahar meletus setelah Pakistan mengklaim bahwa polisi perbatasan Afghanistan melepaskan tembakan tanpa ada provokasi terhadap petugas pelindung tim sensus di Chaman.
Peristiwa itu menewaskan sembilan orang dan melukai 40 lainnya. Kabul menyebut tim sensus Islamabad, termasuk Frontier Corps, telah melintas ke wilayah Afghanistan.
Seorang perwira Pakistan, Mayor Jenderal Ahmad, mengatakan kepada awak media di perbatasan bahwa dua prajuritnya tewas dan sembilan terluka dalam baku tembak yang dimulai sejak Jumat. Dia juga menyebut 100 petugas keamanan Afghanistan terluka dalam peristiwa tersebut.
Namun Sediq Siddiqi, seorang juru bicara pemerintahan Afghanistan, Minggu 7 Mei 2017, "membantah keras" klaim Pakistan yang mengaku telah membunuh 50 prajurit. Seorang jubir untuk Kementerian Dalam Negeri Afghanistan juga menyebut klaim Pakistan sebagai tuduhan yang "benar-benar tak berdasar."
Klaim berbeda ini menyoroti rivalitas kedua negara mayoritas Muslim tersebut, yang sejak lama terlibat konflik perbatasan.
Pekan lalu, Pakistan mengirim dua delegasi ke Kabul, satu dari militer dan satu warga sipil, untuk mendiskusikan cara memperbaiki hubungan kedua negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
