Sekitar 1.000 aktivis meneriakan slogan anti APEC dan membawa tulisan yang menunjukkan penolakan terhadap pertemuan ini. Polisi pun mengerahkan water cannon atau mobil penyemprot air dan tongkat untuk mencoba membubarkan massa.
"Kami menuntut tatanan ekonomi baru yang mendahulukan kepentingan nasional dibandingkan keuntungan korporat," ujar pemimpin Protes, Renato Reyes, seperti dikutip AFP, Kamis (19/11/2015).
"Selama dua dekade terakhir, APEC dan imperialis global hanya memberikan keuntungan kepada negara kaya. Sementara di lain pihak, negara seperti Filipina tidak mendapatkan perkembangan berarti," jelasnya.
Polisi mencegah para pendemo ketika mereka hendak mencoba untuk menjebol barikade, yang menutup lokasi pertemuan.
Kerusuhan sendiri terjadi ketika Presiden Filipinan Benigno Aquino menerima Presiden Barack Obama, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan beberapa pemimpin lainnya untuk memulai pertemuan di hari terakhir ini.
Pendemo menegaskan mereka menentang agenda perdagangan bebas APEC. "Aquino harus melindungan rakyatnya. Globalisasi sudah menyebabkan harga barang Filipina semakin turun," tutur seorang pendemo Nida Floresca.
Floresca datang bersama rekan-rekannya dari sebuah desa di La Union. Mereka melakukan aksi berjalan dengan hanya menggunakan sandal dan topi jerami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
