Salah satu pejabat intelijen Barat yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, Korut berulang kali mengirim batu bara ke Rusia, di mana kapal tersebut dibongkar dan dilakukan pengiriman ke Korsel dan Jepang.
Dikutip dari Independent, Jumat 26 Januari 2018, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah memberlakukan sejumlah sanksi atas tanggapan program rudal balistik Pyongyang.
Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri Rusia dan Jepang belum memberikan tanggapan. Namun, Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan, bahwa Seoul selalu memantau setiap sanksi Korut dan kegiatan mereka.
"Upaya global untuk menghukum Korut dengan sanksi ekonomi telah dirusak oleh beberapa negara yang terus melakukan perdagangan dengan Korut," sebut salah satu pejabat.
Korut dan Rusia memang memiliki hubungan perdagangan dua arah, di mana Moskow juga memasok bahan bakar ke Pyongyang untuk menyuplai kehidupan ekonomi negara tersebut.
Pelarangan ekspor batu bara Korut sudah dilarang Dewan Keamanan PBB sejak 5 Agustus 2017 lalu. Namun, diketahui Korut tetap mengirimkan kapal berisi batu baranya ke Pelabuhan Nakhodka dan Kholmsk di Rusia.
Kementerian Keuangan AS juga sempat menyebutkan bahwa pemilik salah satu kapal pengirim batu bara juga dikenakan sanksi. Kendati demikian, tidak diketahui pasti perusahaan mana yang mengirimkan batu bara ke Korsel dan Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
