medcom.id, New Delhi: Perdana Menteri India Narendra Modi mengincar kesempatan memperketat cengkeramannya pada kekuasaan, Sabtu 11 Maret. Kecenderungan awal dari serangkaian pemilu negara bagian menunjukkan partainya yang berhaluan nasionalis, Partai Bharatiya Janata (BJP), unggul di gelanggang penting, Uttar Pradesh (UP).
Tren perhitungan suara di situs Komisi Pemilu India menunjukkan BJP melaju dengan 292 kursi dari total 403 pemilih di negara bagian Uttar Pradesh, di mana penghitungan sedang berlangsung.
Kampung bagi 220 juta jiwa, Uttar Pradesh, menjadi kantong pemilu terbesar di India. Partai ini perlu 202 kursi untuk mengambil kekuasaan di majelis beranggotakan 403 kursi di mana kemenangan akan mengkonsolidasikan cengkeraman Modi atas politik nasional dua tahun sebelum pemilu digelar.
Hasil ini juga bisa memperpanjang tangan Modi di majelis tinggi parlemen di mana kurangnya mayoritas telah menghadang sejumlah agenda reformasinya.
Aliansi antara Partai Samajwadi yang berkuasa secara regional dan partai Kongres tercecer di posisi kedua dengan perolehan 64 kursi di negara bagian.
Di Punjab, partai baru Aam Aadmi (AAP) menguntit di belakang Kongres, dengan hasil -- yang diperkirakan rampung, sore ini -- juga dari negara-negara bagian yang lebih kecil seperti Goa, Uttarakhand, dan timur laut Manipur.
Pendukung Partai Bharatiya Janata (Foto: AFP).
Sejak memenangkan mayoritas total pertama selama tiga dekade dalam pemilu 2014, dominasi Modi sebagian besar telah tertandingi dan dia sudah terlihat berupaya menempatkan diri dengan baik buat maju ke pemilu lagi di tahun 2019.
Kekurangan pendapatan yang besar diikuti larangan mengejutkan pada November soal tingginya denominasi tampaknya sudah sedikit merusak posisinya, terutama karena Kongres berantakan.
"Jika BJP menang di Uttar Pradesh, itu tidak hanya akan memperkuat posisinya, tapi meredakan semua kekhawatiran tentang BJP dan citra Modi yang terkikis oleh demonetisasi," kata pengamat politik kawakan, Bharat Bhushan.
"Kemenangan di UP akan membuat Modi lebih percaya diri, dan dia akan mampu melakukan apa yang ingin ia lakukan," bubuhnya, seperti disitir AFP, Sabtu 11 Maret 2017.
Tapi dua kemunduran terbesar bagi perdana menteri muncul ketika BJP ditelan bulat-bulat dalam pemilu untuk majelis lokal New Delhi dan negara bagian Bihar pada 2015. Sehingga Modi tidak berdaya.
Pemilu multi-tahap, yang dimulai pada Februari, berakhir pada Rabu 8 Maret, setelah jajak pendapat cepat usai pemungutan suara -- yang telah terbukti dapat diandalkan di masa lalu -- diizinkan untuk dipublikasikan.
Hampir semua meramalkan BJP menang di Uttar Pradesh, Uttarakhand, dan Goa.
Sementara AAP -- partai antikorupsi dipimpin Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal -- menurut beberapa survei akan menang di Punjab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
