Otoritas memerintahkan sekolah di negara bagian Perlis dan Pahang ditutup setelah temperatur udara melonjak di atas 37 derajat Celcius dalam 72 jam terakhir.
Menurut laporan kantor berita Bernama, kementerian pendidikan Malaysia menutup sekolah untuk melindungi kesehatan ratusan ribu siswa.
Gelombang panas di Malaysia menghambat produksi sayur mayur, yang berujung pada meningkatnya harga di pasaran. Sawah dan tanaman karet juga dilaporkan turut terkena imbas gelombang panas.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mencatat temperatur global tertinggi pada Januari dan Februari 2016. WMO mengatakan ini merupakan sebuah imbas dari perubahan iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Banyak negara di Asia yang terkena efek El Nino, dua di antaranya adalah Thailand dan Filipina.
El Nino dipicu menghangatnya temperatur permukaan laut di Samudera Pasifik. Fenomena ini dapat menyebabkan hujan deras di beberapa tempat, namun kekeringan di tempat lain.
Badan Meteorologi Malaysia optimistis gelombang panas di Negeri Jiran akan segera berakhir.
"Titik terburuk telah terlewati karena musim hujan sudah dimulai pekan lalu, dan curah hujan akan semakin tinggi," kata direktur jenderal Che Gayah Ismail.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
