“Insiden yang terjadi Agustus 2021 di kota Indore itu merupakan pelanggaran serius yang membahayakan nyawa penumpang,” ucap pejabat senior yang melakukan penyelidikan rahasia terkait, seperti dikutip the Straits Times, Jumat 3 Juni 2022.
Kapten dari penerbangan yang berangkat dari New Delhi tersebut juga tidak dapat latihan simulator tentang cara memandu kopilot selama pendaratan tersebut.
Pesawat akhirnya mendarat dengan selamat tanpa insiden dan tidak ada yang terluka. Vistara pun didenda satu juta rupee atau sekitar Rp 186 juta.
Diketahui 51 persen kepemilikan Vistara dipegang konglomerat terbesar India Tata, sementara sisanya dipegang Singapore Airlines.
Kekhawatiran tentang penerbangan telah meningkat di seluruh dunia, dengan pilot lama kembali ke kokpit setelah absen selama pandemi covid-19.
Kurangnya pilot terlatih di dunia juga telah menghambat industri penerbangan. Akibatnya, salah satu sektor yang terpukul parah itu semakin sulit pulih.
Vistara mengizinkan kopilot tersebut untuk lepas landas dan mendaratkan pesawat tanpa membekalinya pelatihan.
Kopilot dan kapten seharusnya menerima pelatihan simulator penerbangan sebelum dapat mendaratkan, atau bahkan memandu rekan kerja untuk mendaratkan pesawat penumpang. Vistara melanggar peraturan itu.
“Para pilot telah memperoleh pelatihan yang memadai untuk melakukan lepas landas dan pendaratan dengan pengawasan. Sertifikasi pun dikeluarkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya,” klaim Vistara.
Insiden yang secara sukarela dilaporkan Vistara kepada regulator itu adalah "pelanggaran yang disesalkan", dan maskapai memastikan pilot akan dilatih lagi untuk mematuhi peraturan. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
