Suga, yang baru setahun menjabat sebagai perdana menteri Jepang, dikritik atas kebijakannya menangani pandemi covid-19. Karena hal tersebut, dukungan publik untuknya langsung menurun drastis.
Keputusan Suga untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa berarti partai tersebut akan memilih pemimpin baru yang akan menjadi perdana menteri.
"Saya ingin fokus pada respons virus korona, jadi saya mengatakan pada pertemuan eksekutif LDP bahwa saya telah memutuskan untuk tidak mencalonkan diri dalam bursa kepemimpinan partai," kata Suga kepada awak media Jepang, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 3 September 2021.
Menurutnya, butuh energi besar untuk terlibat dalam kedua bidang tersebut. Karenanya, ia memantapkan untuk fokus pada penanganan covid-19.
Baca juga: Jepang Konfirmasi Kasus Pertama Varian Mu Covid-19, Muncul di 40 Negara
"Saya menilai tidak bisa menyulap kedua beres secara bersamaan. Saya harus berkonsentrasi pada salah satu dari mereka," imbuh dia.
Ia tidak meninggalkn pernyataan lebih lanjut. Namun, Suga berjanji akan mengadakan konferensi pers paling cepat pekan depan.
Pejabat LDP mengatakan Suga akan menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden partai. Ini berarti, ia akan tetap menjabat hingga penggantinya dipilih dalam pemilihan umum partai yang dijadwalkan pada 29 September mendatang.
Pemenang bursa kepemimpinan partai ini dipastikan menjadi perdana menteri. Pasalnya, mayoritas LDP berada di majelis rendah.
Pemerintah juga telah mempertimbangkan untuk mengadakan pemilihan umum pada 17 Oktober mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
