Posisi terakhir Zheng adalah sebagai Sekretaris Jenderal Komite Partai Komunis di provinsi Guangdong. Namun, dia dikenal sebagai bos partai di Kota Shanwei.
Kala itu dia berperan besar dalam menghentikan protes yang dilakukan penduduk desa di Wukan yang mencari kompensasi atas tanah yang dibebaskan pemerintah pecah pada 2011. Dia terkenal mengkritik penduduk desa yang berbicara dengan beberapa organisasi media asing.
"Organisasi media hanya akan bahagia ketika daerah sosialis kita berantakan," ujarnya.
Badan baru yang dipimpin Zheng ini nantinya bertugas untuk menegakkan Undang-Undang Keamanan Nasional yang baru disahkan pekan ini di Hong Kong. UU tersebut kontrovesial karena dianggap mengikis kebebasan di Hong Kong.
UU tersebut menargetkan hukuman bagi mereka yang menyerukan pemisahan diri, subversi, dan terorisme dengan hukuman penjara seumur hidup.
Dilansir dari BBC, Jumat 3 Juli 2020, beberapa aktivis pro-demokrasi terkemuka telah mengundurkan diri dari peran mereka. Salah satunya adalah pemimpin mahasiswa dan legislator lokal Nathan Law. Dia meninggalkan wilayah tersebut ketika UU diresmikan.
Secara terpisah, satu dari 10 orang yang ditangkap pada protes Rabu lalu menjadi orang pertama yang didakwa di bawah UU baru tersebut. Pada protes itu, polisi Hong Kong menangkap lebih dari 300 orang.
Pengendara motor yang membawa spanduk pembebasan Hong Kong dituduh menghasut pemisahan diri dan terorisme di bawah UU tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
