Baca: Bela Hak Perempuan, Presenter TV di Afghanistan Tewas Ditembak.
“Malalai Maiwand, 25, seorang reporter di Radio dan TV Enikas, sedang bersama sopirnya dalam perjalanan untuk bekerja di Jalalabad, ibu kota provinsi Nangarhar timur di Afghanistan. Tiba-tiba saja sekelompok orang bersenjata menyerang kendaraan mereka dan menembaki mereka,” CNN melaporkan.
CNN, Jumat 11 Desember 2020 kemudian melaporkan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Maiwand. Sosok Maiwand disebut militan sebagai jurnalis ‘pro rezim’.
Militan juga menargetkan ibu Maiwand, yang adalah seorang aktivis, dan membunuhnya lima tahun lalu. Mereka juga telah menculik pemilik Enikas dan menyandera dia untuk uang tebusan pada 2018.
“Dengan terbunuhnya Malalai, lapangan kerja untuk jurnalis perempuan semakin kecil dan jurnalis mungkin tidak berani melanjutkan pekerjaan mereka seperti yang mereka lakukan sebelumnya,” kata Nai, kelompok advokasi yang mendukung media Afghanistan, dalam sebuah pernyataan.
Pembunuhan Maiwand meningkatkan jumlah jurnalis yang tewas di Afghanistan menjadi 10. Pemerintah Afghanistan, kedutaan Jerman, dan duta besar Inggris untuk Afghanistan semuanya mengutuk serangan itu.
"Kami ikut mengungkapkan belasungkawa dan kecaman kami atas pembunuhan jurnalis Malalai Maiwand dan sopirnya pagi ini," tweet duta besar Inggris Alison Blake untuk Afghanistan.
"Kita harus bersatu untuk menegakkan #PressFreedom, kematian mereka harus diselidiki dan pembunuhnya diadili atas tindakan jahat ini,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News