Menurut keterangan kantor berita AFP, Minggu 14 Juni 2020, pasukan keamanan Irak dan pejabat koalisi AS mengatakan sebuah roket mendarat di pangkalan militer Taji, tapi tidak menimbulkan kerusakan apapun.
Terdapat pula laporan lain mengenai mendaratnya dua roket tipe Katyusha di pangkalan militer Taji. Pejabat koalisi mengonfirmasi dua roket itu jatuh di luar area tempat pasukan AS berada.
Hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket. Itu merupakan serangan ketiga sepanjang pekan ini yang diduga kuat ditujukan kepada pasukan atau diplomat AS.
Senin kemarin, dua roket menghantam kompleks bandara Baghdad. Satu roket lainnya mendarat dekat Kedutaan Besar AS dua hari setelahnya.
Rangkaian serangan itu terjadi setelah Baghdad dan area sekitarnya relatif tenang selama beberapa pekan.
Sejak Oktober 2019, sedikitnya 30 serangan telah ditujukan kepada pasukan atau diplomat AS. Rangkaian serangan itu memperburuk hubungan antara Baghdad dan Washington.
Ketegangan meningkat pada Januari 2020 saat AS membunuh jenderal asal Iran, Qassem Soleimani, dan seorang komandan asal Irak, Abu Mahdi al-Muhandis. Washington menuding rangkaian serangan di Irak dilakukan sejumlah grup bersenjata yang didukung Iran.
AS dan Irak berharap dapat memperbaiki hubungan usai membuka dialog strategis pekan ini. Dialog bertujuan memperjelas status hubungan militer, ekonomi, dan budaya antar kedua negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
