“Presiden Mohamed Muizzu telah memutuskan untuk memberlakukan larangan terhadap paspor Israel”, kata juru bicara dalam sebuah pernyataan tanpa memberikan rincian waktu pemberlakuan undang-undang baru tersebut, dikutip dari Aljazeera, Senin, 3 Juni 2024.
Muizzu juga mengumumkan kampanye penggalangan dana nasional yang disebut sebagai “Warga Maladewa dalam Solidaritas dengan Palestina.” Tahun lalu, hampir 11.000 warga Israel mengunjungi Maladewa atau setara dengan 0,6 persen dari total kunjungan wisatawan.
Selain itu, data resmi juga menunjukkan jumlah warga Israel yang mengunjungi Maladewa turun menjadi 528 orang dalam empat bulan pertama pada tahun ini. Dengan kata lain, penurunan sebesar 88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Partai-partai oposisi dan sekutu pemerintah di Maladewa juga telah memberikan tekanan pada Muizzu untuk melarang warga Israel sebagai tanda protes terhadap perang Gaza. Setidaknya, 36.439 warga Palestina telah tewas dan 82.627 luka-luka dalam konflik sejak 7 Oktober 2023.
Israel tak terpengaruh
Sebelumnya, Maladewa mencabut larangan terhadap wisatawan Israel pada awal tahun 1990-an dan berupaya memulihkan hubungan pada 2010. Namun, upaya normalisasi tersebut dibatalkan setelah tergulingnya Presiden Mohamed Nasheed pada Februari 2012.
Menanggapi larangan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mendesak warganya yang berada di Maladewa saat ini untuk meninggalkan negara tersebut.
“Bagi warga negara Israel yang tinggal di negara tersebut, disarankan mempertimbangkan untuk pergi apabilamereka mengalami kesulitan dengan alasan apa pun, akan sulit bagi kami untuk membantu,” kata juru bicara tersebut.
Selain Maladewa, pemegang paspor Israel juga tidak diizinkan memasuki Aljazair, Bangladesh, Brunei, Iran, Irak, Kuwait, Lebanon, Libya, Pakistan, Arab Saudi, Suriah, dan Yaman.
Namun, negara Israel mengatakan “Kami baik-baik saja” sebagai tanggapan atas unggahan di media sosial X bulan Maret mengenai larangan akses masuk ke negara-negara tersebut yang telah diberlakukan sebelum dimulainya perang berlangsung di Gaza. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
